Jumat, 09 November 2012

haduh...

akhirnya tau juga tukang fitnah itu siapa. tak lain tak bukan itu dia. sumpah ya, fitnahannya tuh nggak mutu banget!!!
hello...
aku orang yang punya agama tauk, orang tuaku sudah mengajarkan aku tentang agama dari aq belom sekolah, mana mungkin aku pake acara pake2 kayak gitu. tahun 2012 kaleeee. aku nggak mengharamkan segala cara untuk dapat cowok. nggak pake yang gitu2an lagiii. emang jamannya mbahku kalo biar terlihat perfect harus pake kaya gitu. nggak percaya diri banget. jangan-jangan kamu kaliiii yang pakek kaya gituan?! aq mah nggak!!!

maleees akh, yang jelas sumpah ya aku benci kamu. aku nggak akan aneh-aneh, biar yang diatas ajalah yang bales. Dia pasti tahu waktu yang tepat. dan aku hanya bisa berdoa moga kamu diampuni,dan segera taubat bray!!! ingat Allah nggak tidur. Dia tahu yang nggak kita tahu....

Sabtu, 16 Juni 2012

salah paham!!!

akh...!!!!!
aku nggak tau musti gimana! ini semua fitnah!!!
sahabat,kamu jangan berfikiran negatif tentang aku. semua yang kamu dengar dari orang itu nggak bener. aku nggak pernah sedikitpun jelek2in kamu di depan orang lain. aku nggak pernah punya pikiran sejahat itu. aku tukus pengen sahabatan dengan kamu. nggak pernah minta pamrih atau apapun.tulus,murni.... kamu jangan salah paham!!!!!! hikkzzz.... :-(

mana mungkin aku tega menyakiti hati orang yang selama ini selalu ada disampingku? membantuku,mendengarkan keluh kesahku.... aku nggak akan mungkin tega. mana mungkin aku akan membunuh sahabatku sendiri dengan menghianati kebaikanmu! nggak mungkin!
secerewetnya aku,segalaknya aku,aku nggak akan mungkin membuat sakit hati oang yang sudah baik padaku. aku takut kamu percaya dan menaruh perasaan benci kepadaku. aku nggak mau kamu anggap aku ini orang yang tidak tau terimakasih,tidak punya perasaan. aku nggak mau kamu jauhi aku karena berita BOHONG ini!!!

aku sayang kamu sahabat! aku sayang kamu,seperti aku menyayangi saudara kembarku sendiri. aku butuh kamu,aku tidak mau sendiri.... hikkzz... :-(

Rabu, 01 Februari 2012

Dia Sahabat Gue



Siapa sich yang gak kenal Fabian? Udah cakep,tajir,pinter lagi. Hmmm…makanya nggak heran cewek-cewek di SMA gue atau sekolah lain pada jungkir balik mau dapetin hati dia. Sampai seolah-olah apapun mereka lakukan buat Fabian,tapi tetep namanya Fabian itu kayak gunung es abadi di kutub utara. Gak bakalan ngrespon bentuk rayuan apapun.Tapi kenapa ya?  Bagi gue Fabian itu biasa,apa karena dia sahabat gue dari kecil? Atau memang perasaan gue ke dia murni hanya perasaan ke sahabat aja? Gue kagak ngerti!
            “Nia!”tiba-tiba seseorang memanggil gue.
            Gue menoleh. Bela ketua cheerleaders berlari-lari kearah gue. Kayaknya gue tau maksud dia manggil-manggil nama gue. Nggak ada kapok-kapoknya ya ini anak.
            “Titip ini buat Fabian ya?” katanya sambil menyodorkan sebatang coklat dengan hiasan-hiasannya yang berlebihan itu ke gue.
            “Cokelat?”tanya gue sambil menimang-nimang barang itu. Barang yang gue bawa ke sekian kalinya dari Bela.
            Bela mengangguk.
            “Kasih ke Fabian ya!”
            Gue mengangkat bahu,kemudian mengangguk pelan. Dalam hati terkadang gue sebel juga sama cewek-cewek yang kasih Fabian barang-barang itu. Mereka itu berlebihan,kalau cowoknya emang nggak mau,ya udahlah. Nggak usah dikejar-kejar kayak gitu.
           


“Ini coklat dari Bela buat elo!” kata gue sambil menyodorkan sebatang cokelat itu ke Fabian.
            “Males gue nerimanya!”kata Fabian sambil memainkan bola basket ditangannya.”Udah cokelat ke 10 dari dia!”
            “Kenapa,dia pengen banget  jadi pacar elo!”
            Fabian mendesah.
            “gue nggak cinta sama dia.”
            Gue mencibir.
            “gue jadi bingung,hampir tiap hari banyak cewek kasih elo surat,coklat atau apa,tapi elo tetep nggak suka. Dari SMU 25 juga banyak khan? Padahal SMU 25 khan ceweknya cantik-cantik. Kenapa masih elo tolak? Gue jadi serba salah.” Papar gue panjang lebar. Gue sebel tiap hari harus jadi kurir dari cewek-cewek itu.
            Fabian tersenyum.
            “Namanya aja nggak suka Nia. NGGAK SUKA!” ktanya sambil melotot-lotot lucu ke arah gue.
            Gue tertawa terkekah-kekah.
            “Atau jangan-jangan……”kata gue terputus.
            “Apa?!”
            “Jangan-jangan elo penyuka sesama jenis lagi!” gurau gue.”Ih…jorok akh!”
            “Sialan elo. Gue masih waras. Masak cowok secakep gue gay?”elaknya.”Nggak mungkin lah!”
            Gue tertawa.
            “Siapa tau!” ejek gue sambil merebut bola basket ditangannya dan membawanya lari ke depan ring.
            “Eh,sialan lo….!”teriak Fabian sambil berlari menyusul gue.”Sini,kembaliin bola gue!”


            Mungkin banyak cewek yang ngiri sama gue,karena gue dekat dengan Fabian. Gue kemana-mana sama dia,maen sama dia. Dan sekolah pun selalu sama dia. Kadang takut juga sich di buli sama fans-fans dia. Tapi gue khan juga nggak  pacaran sama dia! Gue Cuma sahabatan!
            Gue mau pulang sama Fabian,ketika didepan gerbang sekolah Bela menghadang perjalanan kami.
            “Fabian,ini kue buat elo!” katanya sambil menyodorkan sekotak kue kepada Fabian.
            “Gue udah kenyang!” jawab Fabian ketus.
            Gue lihat air muka Bela berubah dengan jawaban ketus Fabian.
“Loe jahat banget sih Bi?” tanya Bela tiba-tiba.
Gue nggak ngerti,apa yang dimaksud Bela.
            “Apa’an sih lo?!” tanya Fabian acuh. Sementara gue diem aja,nggak mau ikut campur.
            “Gue tu suka sama elo Fabian. Lo jahat banget sih sama gue?!”
            Gue kaget dengan nada bahasa Bela yang sedikit meninggi itu. Kaykanya dia memang bener-bener berharap Fabian jadi cowoknya.
            “Tapi gue nggak suka sama elo!”jawab fabian ketus.
            “Kenapa?!”
            “Karena gue suka sama cewek lain!” jawab Fabian tiba-tiba yang membuat gue melongo. Fabian suka sama cewek? Kenapa dia nggak pernah cerita sama gue? Awas aja ntar gue marah,karena dia nggak ngomong sama gue.
            “Siapa?!”
            “Nia. Gue suka sama Nia!” jawabnya sambil merangkul gue.
            Apa?! Gue kaget setengah mati. Gue nggak salah denger? Fabian gila? Suka sama gue? Gue nggak ngerti apa yang dikatakannya tadi.
            “Ayo Nia kita pergi!” kata Fabian kemudian sambil menyeret tangan gue untuk pergi dari tempat panas ini. Sementara teman-teman memandang gue dengan pandangan aneh,apalagi Bela. Duh,gue nggak ngerti dengan jalan pikiran fabian.


            Semenjak kejadian siang itu digerbang sekolah gue jadi sorotan temen-temen di sekolah. Ada yang marah-marah sama gue,ada yang gak mau jawab kalau guue sapa. Terutama Bela,dia bener-bener memalingkan muka saat ketemu gue. Huh,
            Gue juga sekarang membatasi deket Fabian di sekolah. Meskipun dia biasa dan nggak pernah nganggep serius omongannya,tapi tetep aja gue jadi yang ngerasa nggak enak dengan para fansnya. Tapi setelah Fabian ngomong itu kemarin,gue jadi kepikiran dia terus. Gue nggak ngerti,nggak enak banget kepikiran dia terus.
            “Gue cari’in kemana-mana elo disini?” kata Fabian membuyarkan lamunan gue.
            “Nunggu siapa disini?” tanyanya bergurau. Ihhh…masih sempat-sempatnya bergurau.
            “Nggak,pengen duduk aja ditaman.” Jawab gue datar. “Kenapa nyari gue?”
            “Nggak boleh?” tanyanya sambil menatap gue. Apa-apan sich?!
            “Ntar  fans-fans elo nge buli gue lagi!”
            Fabian tersenyum.
            “Elo masih kepikiran soal kata-kata gue digerbang sekolah  kemarin?” tanyanya kemudian.
            “Gue nggak enak sama fans elo. Meskipun gue tau elo bercanda. Dikira gue bohongin mereka!”
            “Gue nggak bercanda kok.” Jawab fabian pelan.
            Gue mengerutkan kening.
            “Iya gue nggak bercanda Nia. Gue cinta sama elo!”
            Lagi-lagi kata-kata Fabian membuat gue bertanya-tanya. Suka sama gue?
            “Maksud elo?”
            “Gue cinta sama elo. Makanya gue nggak pernah merespon semua cewek yang deketin gue!”
            Gue diam. Menunduk. Jadi selama ini,Fabian suka sama gue?
            Fabian menggengam tangan gue. Hati gue….akh,hati gue kok kayak gini ya? Rasanya kok kayak gini?
            “Elo mau jadi cewek gue khan?” tanyanya lembut.
            gue menghela nafas panjang.
            “Tapi fans…………”  gue mau ngomong tapi buru-buru tangan lembutnya itu menutup mulut gue. Kok perasaan gue ke dia sa’at ini jadi kayak gini? Gue merasa waktu berputar begitu lambat. Dan gue pengen waktu ini jangan cepat berlalu. Apakah gue jatuh cinta sama fabian? Secepat itukah?
            Gue menatap matanya. Sorot mata yang lembut itu. Akh,kenapa baru sekarang gue merasa senyaman ini deket Fabian. Kenapa nggak dari dulu dia ngungkapin isi hatinya?
             Fabian tersenyum menatap gue.  gue pun juga nggak bisa menyembunyikan senyum gue.
            Kami berdua tertawa.
            “Gue cinta sama elo,Nia Ariska!” katanya kemudian memeluk gue. pelukan yang begitu hangat,pelukan yang selama ini gue harapkan dari seorang lelaki yang bakal menyayangi gue. dan sekarang dia ada dihadapan gue. memeluk gue.
            Ya….bunga-bunga mulai bermekaran dihati gue. Gue nggak nyangka,sahabat gue sekarang tinggal di hati gue. Dan gue merasa cinta itu lebih indah jika diawali dengan persahabatan. Kayak gue ini!

           
           

Kamis, 26 Januari 2012

my birthday

hari ini aku ulang tahun!!!
nggak terasa ya,umurku udah 21 tahun. (dah tua juga ternyata)
make a wish dulu ahhh!
semoga :
- tambah dewasa (itu jelas)
- tambah lebih bijak.
- tambah lebih bisa menghargai orang lain.
- bisa banggain ortu.
- tambah murah rejeki,panjang umur dan berprestasi.
- pengen banget bisa nerbitin NOVEL!!!! (kapan yah???)

makasih banget buat temen-temen yang ngucapin selamat ulang tahun buat aku yah??? aku sayang kalian. buat ortu dan keluarga, kalian terhebat! buat pacarku,makasih juga....
nggak terasa umur udah kepala 2. udah nggak bisa dibilangg remaja lagi tapi udah "DEWASA". hmmm,kata-kata yang berat. dewasa itu jangan cuma omongan aja,tapi prakteknya.(Kayaknya bakal sulit nich). dewasa itu,nggak boleh cengeng,nggak boleh manja,nggak boleh yang namanya gampang marah. harus lebih bijak,lapang dada...hihihi.
dengan bertambahnya usia,khan pemikiran harus tambah maju ke depan. nggak boleh nyerah dan putus asa. harus semangat! jadikan pengalaman adalah guru yang terbaik,sebagai pelajaran.(experience is the best teacher). aku nggak boleh jadi orang yang gampang puus asa!!!
pokonya seneng deh,hari ini bisa merayakan ulang tahun sama teman-teman dan bisa berbagi dengan mereka yang membutuhkan. ma'af ya,walau cuma sebungkus nasi. tapi aku ikhlas kok,lahir batin!!!
semoga kedepannya,bisa jadi lebih baik! makasih atas doanya ya semua!!!!!!!!!!!!!!! sukses selalu buat kita!

Selasa, 24 Januari 2012

Karena Keyakinan Kita Berbeda


                Awalnya aku tak memikirkan tentang cinta yang didasari oleh keyakinan yang berbeda. Mungkin karena ibuku selalu menasihatiku untuk tak jatuh cinta dengan seseorang yang berbeda keyakinan denganku. Dan aku sendiri pun yakin,tidak akan mungkin aku jatuh cinta dengan seseorang itu,karena aku juga jarang bergaul dengan orang yang tak seiman denganku. Tapi akhirnya sesuatu terjadi dan rasa itu mematahkan pemikiranku.
                Aku tidak tau kenapa dia tiba-tiba hadir di hidupku. Memberikan sesuatu yang berbeda,memberikan tawa untukku,dan yang jelas,semakin aku mengenalnya semakin aku menyadari bahwa itu adalah cinta. Dan tanpa aku sadari,prinsipku pun berubah. Aku mulai tak sepemikiran dengan ibuku. Aku mulai berpendapat,bukankan semua keyakinan itu memiliki tujuan yang sama,hanya jalannya saja yang berbeda?  Dan pemikiran itu terus berkecambuk dalam benakku hingga kini,selama setahun aku bersama dia.  Mencintainya,tapi tak bisa bersamanya. Karena aku merasa,aku tak boleh durhaka kepada ibuku. Seseorang yang amat aku sayangi.
                Kadang kebimbangan itu bertubi-tubi menyerang otakku. Aku mencintainya,tapi aku juga mencintai ibuku. Haruskah aku bersamanya,dan melanggar nasihat ibuku. Ataukah aku harus menuruti perintah ibuku,tapi aku harus kehilangannya? Akh,pilihan yang sulit.
                Sore itu kembali ku temui dia yang selama ini selalu menemani hari-hariku tanpa putus asa.
                “hay…..”sapanya dengan senyum sumringah. Senyum yang amat kusukai.
                Aku membalasnya dengan senyumku yang begitu manis.
                “Kau cantik hari ini….”pujinya sambil menggengam tanganku.
                “Apakah aku selalu cantik setiap hari?”tanyaku penuh selidik sedikit bergurau.
                “Iya….setiap hari!”  jawabnya yakin.
                Aku tersenyum. Kami terdiam beberapa sa’at.
                “Aku ingin melamarmu!” katanya kemudian yang membuatku begitu tercengang. Melamarku? Sa’at ini?
                Dia meneruskan kalimatnya. “Aku tau Safira,selama ini tak pernah ada ikatan diantara kita. Karena orang tuamu. Tapi aku sudah tak bisa menahan ini lebih lama lagi. Aku mencintaimu,dan ingin memilikimu. Aku tak peduli dengan perbadaan keyakinan kita. Aku yakin orangtuamu pasti akan merestui hubungan kita,jika kita berusaha!”
                Aku diam,aku bingung. Aku harus bagaimana?
                “Aku mohon Safira,terima aku. Aku ingin selalu melindungimu. Aku mencintaimu!” katanya pelan.
                Aku menghela nafas panjang. Kuelus pipinya yang lembut.
                “ Iya,aku akan berusaha meyakinkan orangtuaku. Aku juga mencintaimu.” Jawabku lembut sambil tersenyum.

                Sore itu aku berniat ingin mengutarakan maksud pernikahanku kepada kedua orang tuaku. Aku benar-benar berharap ibuku akan menyetujui rencanaku itu. Kulihat ibuku sedang duduk-duduk diteras. Dari raut matanya,kelihatan ibu tidak bahagia.
                Kudekati ibuku pelan-pelan,kemudian ku duduk disampingnya.
                “Andai ayahmu ada disini Safira,andai dia mau menuruti keinginan ibu.”kata ibuku pelan ketika dilihatnya aku telah duduk disampingnya.
                Aku menoleh. Kenapa tiba-tiba ibu mengungkit-ungkit soal ayah yang telah menghilang 3 tahun yang lalu. Tapi aku sendiri juga tidak pernah mengerti kenapa ayah tiba-tiba pergi meninggalkan kami disini.
                “Karena perbedaan keyakinan antara aku dan ayahmu,akhirnya kami harus saling meninggalkan nak.”ujarr ibuku begitu saja,membuat aku terkaget setengah mati. “Makanya ibu selalu melarangmu untuk tidak menjalin hubungan serius dengan laki-laki yang berbeda keyakinan dengan kita.”
                “Tapi ibu,bukankan semua keyakinan itu sama. Hanya saja jalannya berbeda!” tiba-tiba kata-kata itu mengalir begitu saja dari mulutku.
                Ibu menatap tajam ke arahku. Aku menunduk.
                “Tidak nak,keyakinan itu pondasi. Kalau pondasinya saja sudah dibuat dengan cara yang berbeda-beda,bagaimana bangunannya?” Potong ibuku.”Ibu tidak ingiin kau seperti ibu dan ayahmu nak. Sulit membangun sebuah keluarga dengan keyakinan yang berbeda!”
                Aku diam,menunduk. Mataku berkaca-kaca.
                “Ingat nasihat ibu nak. Ibu yakin kau tak akan seperti ibu nak. Karena ibu benar-benar tidak akan merstuimu jika kau tak mendengarkan nasihat ibu.” Kata ibuku sambil mengelus tanganku. “Apa kau sudah punya pacar sekarang?”
                Aku menggeleng.
                “Belum bu,aku belum mempunyai kekasih.” Jawabku bohong,sementara aku terus mengisak.
                “Aku harap kau akan menemukan lelaki yang cocok untukmu nak. Yang ibu restui,yang mampu membahagiaknnu.” Kata ibuku kemudian,sementara air mata telah mengalir dipipinya.
                Aku mengangguk. Kupeluk ibuku dengan tangisanku yang pecah. Aku benar-benar tidak mampu berbuat apa-apa. Ma’afkan aku Ardan.  Aku tak bisamenyakiti hati ibuku.
                Setelah semalaman aku berfikir,akhirnya aku memutuskan sesuatu. Aku tak mau menyakiti hati ibuku. Aku tau tak semua lelaki itu seperti ayahku,tapi aku tau rasanya menjadi ibuku,memiliki trauma di hati yang begitu besar membuatnya berhati-hati untuk menentukan laki-laki yang baik untukku.
                “Ma’afkan aku…”kataku pelan ketika kami bertemu siang itu.
                Ardan menatapku.
                “Kita akhiri saja hubungan tidak jelas ini!” lanjutku.
                “Kenapa?!” tanyanya panik.”kau tidak mau menikah denganku?!”
                Mataku berkaca-kaca.
                “Bukan aku tidak mau menikah denganmu,tapi banyak hal yang membuat kita tidak bisa bersama!”tegasku.
                “Apa keyakinan kita yang berbeda?”tanyanya kemudian.
                “Itu bukan sebuah alasan Safira!”
                Aku menghela nafas.
                “Bagiku dan bagimu memang bukan sebuah alasan,tapi aku tidak mau durhaka kepada ibuku sendiri karena pernikahan kita ini!”jawabku sambil menangis.”Aku mencintaimu,sangat mencintaimu. Aku ingin selalu bersama kamu,menikah denganmu. Dan suatu saat nanti memiliki anak yang lucu-lucu. Tapi maafkan aku,aku tidak bisa!”
                Ardan terdiam.
                “Pergilah…..carilah gadis yang lebih baik dari aku.”kataku pelan,hampir tak terdengar.
                Ardan masih saja terdiam. Sepertinya dia sedang berfikir. Aku pun  tak berhenti menahan tangis. Mengatakan hal itu kepada seseorang yang amat sangat kita cintai itu benar-benar tidak mudah. Amat sakit. Kadang terbersit dalam pikiranku,ingin ku berlari saja meninggalkan ibuku dan menikah dengan dia. Tapi tidak mungkin. Aku tak mau meninggalkan ibuku sendirian.
                “Baiklah….”katanya kemudian. “Aku turuti keinginanmu Safira. Aku akan pergi,jauh dari kamu. Aku harap suatu saat nanti seseorang yang lebih menyayangimu akan datang dihidupmu.”
                Aku menatapnya. Kulihat matanya berkaca-kaca.
                “Tersenyumlah safiraa…” katanya saambil membelai rambutku.
                Aku menangis terisak . tapi kucoba tersenyum untuknya. Tangisku pecah,kupeluk dia dengan erat. Aku benar-benar tidak mau melepaskan dia. Aku sangat mencintainya! Sangat!
                “Aku mencintaimu Safira.”Katanya kemudian mencium keningku.
                Aku mengangguk.
                “Aku juga mencintaimu.” Jawabku pelan.
                Dia tersenyum kemudian berjalan meninggalkanku. Aku masih menangis. Dia pergi,dan aku juga tak akan pernah memilikinya.     
               

Senin, 23 Januari 2012

mizz u plenddd!

ngeblog yang ringan-ringan ajalah.........
hehehe...

bloggy,curhat sedikit ya... aku kangen banget sama temenku! namanaya.....embbb.... nananana (rahasia). dia temen yang asik banget! sumpah aku kenal temen yang murni nganggep aku temen tu kayaknya dia deh! hehehe. iya kaleee....
kita dipertemukan gak sengaja gitu, di jejaring sosial. ya mulai akrab,curhat-curhatan. sampai aku pernah maen ke kota tempat dia kuliah.heeheehee. asyik banget,soalnya khan dia tau seluk beluk kota itu jadi nggak ada yang namanya nyasar,atau gak tau! nggak kayak aku,kalau maen ke kotanya,kadang masih bingung jalan. hihihi. (buka karrtu)
aku nggak ngerti kenapa dia ku anggep temen yang paling enak diajak ngobrol. soalnya dia itu menjunjung tinggi harkat dan martabatt wanita. cieeee.....bahasaku.....hahahaha.
ya gitu deh,dia baek banget sama aku. dia nggak neko-neko dan pokoknya..........aku kangen banget sama dia bloggy,aku pengen maen sama dia!
tapi kayaknya dia sekarang udah lulus kuliahnya bloggy,dan denger2 lagi getol nyari kerjaan. ya sudahlah,aku doakan yang terbaik buat kamu sobat! meskipun kadang kamu diantara 2 pilihan. tapi aku yakin,kamu mampu nyari yang terbaik buat kamu! mampu memilih dengan hati nurani kamu.(hahaha contreng nomor 1)wkakakak.
semoga sukses buat dia,meskipun mungkin dia nanti bakal kerja di luar pulau jawa,di luar indonesia atau di luar bumi ini.hehehe menghayal! pokoknya doaku untuk dia semoga mendapatkan yang terbaik dan juga  semoga nanti kita bisa maen-maen bareng lagi. malioboro,tugu jogja,alkid,atau dimanalah.....hehehehe.
semangka! ^.^

cara bersyukur

hidup itu ternyata penuh dengan semua pertanyaan. kalau dipikir kenapa sich kita semua diciptakan berbeda? terutama materi. sering lho aku bertanya,kenapa ujian Allah bukan hanya tentang kemiskinan dan kesengsaraan,tapi knpa kekayaan dan kebahagiaan adalah ujian-Nya juga. kadang ketika ketika berada dibawah,sering kita marah-marah dan nggak terima. dan aku pun jujur,kadang juga demikian.


kadang aku pengen banget kayak mereka,mendapatkan sesuatu yang lebih. hidup tanpa kekurangan apapun sedikitpun. ya,khan kita selalu melihat yang diatas itu selalu baik. padahal khan belum tentu? tapi akhir-akhir ini aku mulai sadar,bagaimana caranya bersyukur dengan semua yang kita miliki. karena aku belajar dari apa yang aku lihat setiap hari. seperti anak laki-laki seusiaku yang setiap sore berkeliling siomay dan mampir didepan kosku,tanpa dia bersyukur dan pantang menyerah mana mungkin dia mau rela-relaan hujan-hujanan demi menjual siomaynya agar cepat habis. atau seperti bapak-bapak penjual siomay yang ku temui di depan BRI beberapa waktu yang lalu. waktu itu sore-sore,aku berniat mau lihat uang di ATM. aku lihat bapak-bapak penjual siomay itu sedang menghitung pendapatannya hari itu. sungguh ya,pemandangan yang buat aku  tersentuh. dan aku merasa menjadi orang kaya karena melihat itu.
 masih banyak kok,hal lain yang menyadarkan aku. seperti pengemis yang terkadang ke kosku meminta barang 500 rupiah,buat beli makan. atau ibu-ibu penjual nasi yang kadang juga mampir ke kosku menjajakan dagangannya.


dan apakah kalian tau hikmah yang aku ambil dari pelajaran itu. bahwa kita tidak boleh merasa selalu kekurangan. dengan bersyukur kita akan merasa menjadi orang yang berkecukupan. kita tidak boleh selalu meihat ke atas,karena kadang terlalu silau dan membuat kita menjadi jatuh. lebih baik melihat ke bawah, sebagai bahan pembelajaran,dan kita bisa menjadi orang yang sederhana dan tidak sombong. hidup itu mudah dan terasa bahagia jika kita bisa sering mengucap syukur di setiap waktu dan keadaan kita.